Website Judi Online Terbaik

Pelajar Indonesia Di Turki Telah Di Bebaskan

Orangtua kedua mahasiswi Indonesia yang ditahan di Turki mengaku senang melihat anaknya bebas. Orangtua Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian menyambut gembira kebebasan anak mereka saat dikabari oleh Tim Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri pagi ini, Jumat (26/8).

"Terima kasih kepada Ibu Menlu dan KBRI Turki yang telah membebaskan anak saya. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan mereka semua. Saya lega, anak saya kini sudah berada di KBRI. Sekali lagi terima kasih," ucap Asnaini, ibu dari Dwi Puspita sambil menangis, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima merdeka.com dari Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu.

Tak hanya orangtua yang anak-anaknya ditahan pemerintah Turki saja yang senang, para orangtua pelajar yang mendapat beasiswa Yayasan PASIAD juga mengapresiasi hasil kerja pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemlu dan KBRI Turki. Ucapan apresiasi itu disampaikan setelah kemarin malam (25/8), 2 orang mahasiswi yang ditangkap aparat hukum Turki pada tanggal 11 Agustus lalu berhasil dibebaskan.

"Terima kasih kepada Ibu Menlu, Dubes RI di Turki beserta timnya yang tak kenal lelah memperjuangkan anak-anak kita", ujar Sigit Raharjo, koordinator group media sosial orang tua penerima beasiswa Yayasan Pasiad.

Setelah berbagai upaya pendekatan dilakukan, akhirnya dua warga negara Indonesia yaitu Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian yang ditangkap aparat keamanan Turki di Kota Bursa akhirnya dibebaskan. Keduanya dibebaskan setelah terbukti tidak memiliki kaitan dengan kelompok Hizmet yang ditengarai mendalangi kudeta militer 15 Juli lalu.

Keduanya diserahkan langsung Jaksa Penuntut Umum kepada pejabat konsuler KBRI yang datang ke kota Bursa. Saat ini kedua mahasiswi tersebut berada di kediaman Duta Besar RI di Ankara.

"Mereka dalam keadaan sehat meski tampak kelelahan. Keduanya sudah sempat berbicara langsung dengan orang tua masing-masing melalui telepon", ujar Duta Besar RI di Ankara, Wardana.

Keduanya ditangkap 11 Agustus lalu di sebuah rumah yang dikelola oleh Yayasan Pasiad. Awalnya kedua pelajar ini bukan target aparat keamanan, namun karena berada dalam satu rumah dengan beberapa orang yang menjadi target keduanya ikut ditangkap.

Sejak penangkapan terjadi, KBRI terus melakukan pendekatan ke sejumlah pejabat tinggi Pemerintah Turki. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dua kali melakukan pembicaraan langsung melalui telepon dengan Menlu Turki membahas pembebasan dua pelajar tersebut.

Sementara itu, masih ada satu lagi pelajar Indonesia yang ditahan pemerintah Turki karena diduga terlibat organisasi teror bersenjata terafiliasi dengan gerakan Fethullah Gulen, perancang kudeta militer 15 Juli silam. Handika Lintang Saputra merupakan mahasiswa asal Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang ditangkap di Gaziantep, Turki.
Previous
Next Post »

website judi online